Minggu, 16 Mei 2010

Perjalanan Berbuah Pelajaran (Vanny Fernanda X-2)

Pagi itu Nanda terbangun dari tidurnya akibat dentingan jam yang berbunyi. Setelah itu Nanda merapihkan kamarnya. Hari ini adalah hari terbahagia bagi Nanda karena hari ini dia genap berumur 14 tahun tepatnya pada tangga 19 Oktober 2008, hari ini saudar-saudaranya berkumpul dirumahnya untuk syukuran ulang tahunnya. Dia sangat senang sekali, Nanda terlihat bahagia atas kedatangan saudar-saudaranya. Seharian penuh ia lewati penuh keceriaan, malam pun tiba, saudara-saudaranya pulang,tetapi belum semuanya pulang jadi ada yang pulang besok subuh, ia langsung disuruh tidur oleh ibunya karena besok nanda harus sekolah.

Nanda dibangunkan oleh ibunya untuk sekolah, ia langsung bergegas untuk berangkat sekolah. Seperti hari-hari sebelumnya ia diantarkan oleh ayangnya berangkat sekolah, pagi itu Nanda terlihat sangat bersemangta untuk berangkat sekolah. Sesampainya disekolah, seperti biasanya tiada hari untuk dia bercerita kepada teman-temannta tentang pengalaman apa yang telah ia alami baik senang maupun sedih. Bel berbunyi, mereka pun mengakhiri pembicarannya tersebut dan bergegas menuju lapangan upacar untuk upacara kenaikan bendera. Upacara pun selalseai dan pelajaran dimulai. Saat itu pelajaran pertama adalah pelajaran Biologi, pelajaran yang mungkin dinanti-nanti oleh nanda karena ia senang belajar dengan gurunya yaitu Ibu Wiwik Sulastri.

Selama pelajaran berlangsung ibunya Nanda menelfon Nanda, tapi Nanda tidak berni untuk mengangkat telfonnya karen takut ditegur gurunya. Nanda menghiraukan telfon dari ibunya. Tetapi ibunya tidak berhenti-berhenti menelfon

“Apakah yang sebenarnya terjadi?” gerutu hati Nanda.

Dia gelisah, ada apa ini ? mungkinkah ibunya menelfon karena ada barang Nanda yang ketinggalan ? karena Nanda termasuk orang yang pelupa, tapi biasanya tidak sampai begini kalau memang ada barang dia yang ketinggalan.

“Nur, kira-kira ada apa ia?” tanya Nanda pada Nur.

“Emangnya kenapa Nan?” jawab Nur.

“Aku juga engga tahu! Ini ibuku tidak berhenti menelfonku!” balas Nanda.

“Ah kmu, kayak yang engga tahu aja penyakit kmu, mungkin ada barang kmu yang ketinggalan Nan! “kalem” aja!” tanggap Nur.

“Mungkin kali ia?” balas Nanda dengan gelisah.

“Sudah tenang saja,pasti tidak ada apa-apa!” tanggap Nur menyemangati.

Pelajaran Biologi berakhir, dan bel istirahat pun berbunyi, Nanda segera menelfon ibunya.

“Halo asalammu’alaikum mah!” ujar Nanda terburu-buru.

“Wa’alaikum salam ka!” tanggap ibunya dengan isak tangis.

“Ada apa mah kok nangis? Ada apa?” balas Nanda penuh kegelisahan.

“Udah sekarang kak pulang dulu, papah udah jemput kaka kesekolah, kaka beres-beres dulu gih! nanti mamah jelasin dirumah aja! Udah engga apa-apa kok, tenang aja ia sayang,” jawab ibunya.

“Ia tapi kenapa mah?” Nanda terus bertanya

“Ia sekarang kaka pulang dulu, nanti mamah jelasin dirumah,” jawa ibunya

“Ia udah kalau gitu, asalammu’alaikum,” balas Nanda

“Wa’alaikumsallam,” jawab ibunya.

Nanda segera merapihkan bukunya, langsung berlari menuju ruang piket tanpa menghiraukan keadaannya yang sedang menangis. Teman-temannya pun mengejar Nanda, karena mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Tapi Nanda keburu dijemput oleh ayahanya jadi teman-temannya tidak tahu apa yang lagi Nanda hadapi.

“Pah ada apa sih?” tanya nanda sambil menangis

“Papah juga engga tahu ada apa ka’, ini aja papah disuruh pulang ma mamah katanya penting,” jawab ayahnya.

“Aduh apa yang sebenarnya terjadi?” gerutu Nanda

Ayahnya tidak menghiraukan gerutuan Nanda tersebut, ayahnya fokus menjalankan motor dengan kecepatan tinggi. Sepanjang perjalanan nanda tidak hentinya membaca ayat kursi karena Nanda takut kenapa-kenapa dengan keadaan ibunya. Akhirnya sampai dirumah, Nanda langsung masuk rumah tanpa membuka sepatu terlebih dahulu.

“Mah, dimana mah?” tanya Nanda sambil mencari ibunya.

“Dikamar sayang,” jawab ibunya.

“Mamah,” Nanda memeluk ibunya sambil menangis.

“Kenapa sayang mamah engga kenapa-kenapa,” ujar ibunya.

“Terus kenapa mamah telfon aku sambil nagis? terus kok baju kita diberes-beresin sih mah? Ini kenapa sih ? ada apa mah? tanya Nanda gelisah.

“Kita sekarang mau dijemput wa’Nandang, mau kerumah wa’Ceuceu, makanya mamh beresin baju kamu,” jawab ibunya.

“Ada apa kita kerumah wa’Ceuceu? tanya nanda kembali.

“Ka,,,,,,,” ibunya memeluk Nanda sambil menangis

“Kenapa?” Nanda bertanya dengan nada lantang.

“Dede Dava meninggal ka’! jawab ibunya,

“Inalilahi wainailaihi roji’un, kenapa ? gara-gara apa? Tadi pagikan dede Dava baru pulang dari rumah aku!” jawab nanda.

“Pada saat perjalanan pulang tadi, dede Dava kecelakaan ka,” tegas ibunya

“Ya allah, trus the Yulli sama a’Irfan gimana?” tanya Nanda kembali.

“Mereka luka-luka ka!” jawab ibunya.

“Parah?” tanya nanda kembali.

“Mamha juga engga tahu pasti ka’ makanya kita disuruk kesana, sudah masukan barang-barangnya ke mobil gih!” perintah ibunya.

Nanda pun memasukan barang-barangnya ke mobil, mereka langsung pergi setelah selesai membereskan barang-barangnya. Sesampainya dirumah wa’Ceuceu mereka langsung menghampiri Yuli (ibunya dava) ,

“Teh sabar ia,” ujar Nanda.

“Ia Nan makasih ia,” jawab Yuli

“kapan dimakamkannya teh?” Tanya Nanda

“kayaknya nunggu besok nunggu ka Deni (ayahnya Dava) pulang!” jawab yuli.

Nanda terdiam melihat Dava yang terbaring lemas disampingnya ia tidak menyangka Dava akan pergi secepat ini, dia tidak berhenti menangis sambil membaca Surat-Yasin didepan almarhum. Selesai Nanda mengaji Echi (kaka sepupu) memanggilnya.

“Nan,” panggil Echi

“Apa teh,” jawab nanda dengan lemas,

“Disini saja!” pinta Echi

“Ia teh,” balas Nanda.

Nanda pun segera menghampiri Echi, ternyata disitu bukan hanya Echi saja disitu ada teman-temannya Echi, Nanda malu karena matanya bengkak, dan disitu ia melihat seseorang yang belum ia kenal bahkan ia belum pernah melihatnya. Lelaki itu bernama Azwar dia termasuk teman dekatnya Yudi (pacar Echi). Azwar terlihat salting didepan Nanda ia pura-pura jaim. Echi meminta Nanda mengambilkan air minum untuk teman-temannya, dengan lemas Nanda mengambilkan air minum itu, tanpa ia sadari didepan nya ada batu, dan ia jatuh konyol didepan teman-teman Echi, mukanya merah tersimpuh malu, yang membuat ia malu adalah kesan pertamanya bertemu Azwar, disitu anka-anak mentertawai Nanda, disitu yang membantu Nanda adalah Yudi.

“Sakit gak Nan?” tanya Yudi.

“Sakit kakinya, kayaknya keseleo,” jawab nanda sambil merengek.

“Sini aku pijitin,” ujar Azwar.

“Adueh,,,,,,,,,!” suara anak-anak serentak

“Mau aja Nan, kan Azwar tukang pijit,” kata Dani.

“Kamu lagi!” tegas Azwar.

“Engga ah, makasih,” jawab Nanda

Disutu Nanda mulai merasakan perasaan yang aneh pada dirinya, apakah mungkin ia jatuh cinta pada pandangan pertama? Didalam hatinya ia bertanya-tanya “Apakah orang seperti Azwar mau berkenlan denganku”, itu engga mungkin dalam hati kecilnya menjawab. Nanda ingin sekali berkenalan dengan Azwar tapi ia tidak tahu bagaimana cara untuk berkenalan dengan Azwar. Nanda mengurungkan niatnya untuk berkenalan dengan Azwar karena menurut dia itu sesuatu yang mustahil.

Keesokan harinya Dava dimakamkan dipemakaman dekat rumahnya, isak tangis pun tidak berhenti mengiringi kepergian Dava, selesai pemakaman kitta semua langsung pulang. Malam tiba, acara tahlilanpun dimulai. Setelah acara tahlilah Nanda dan kawan-kawan berkumpul seperti hari biasanya. Nah, disinilah awal perjalanannya, ketika itu anak-anak yang berkumpul tidak bias lama-lama karena mereka masih punya acar masing-masing jadi yang tertinggal hanya Nanda, Echi, Azwar, dan yudi.

Ketika itu Echi disuruh ibunya untuk mengisi gallon yang kosong, jadi tingga nanda dan Azwarlah yang diam disitu, karena Azwar itu orangnya pemalu dia meninggalkan Nanda begitu saja. Nanda terdiam kaget, ternyata Azwar itu orangnya menyebalkan, tak lama kemudia Echi dan Yudi datang selesai mengisi air. Mereka berdua tertawa-tawa melihat Nanda sendirian.

“Mana Azwar?” tanya Yudi.

“Don’t know, don’t care, don’t want to know!” jawab Nanda sambil kesal

“Hahahahahahahahaha, ditinggalin ia? tanya Yudi

“Gak tahu!” jawab Nanda kembali

Disitu Nanda dan yang lainnya disuruh makan, jadi yudi mencari Azwar dulu untuk makan, ternyata Azwar pergi kerumah temannya, didekat rumah Echi. Azwar pun datang menghampiri mereka, dan meminta maaf kepada nanda karena telah meninggalkannya,Nanda memaafkannya, walaupun masih kesal sebenarnya, tapi disini Azwar benar-benar mengajak Nanda berkenalan dan meminta Nanda untuk menulis nomor telfonnya di HP Azwar.

Selesai makan Azwar dan Yudi meminta izi kepada keluarga untuk pulang karena sudah malam, dan Azwar bilang pada Nanda “Besok pagi aku sms kmu ia!” Nanda hanya bias tersenyum menanggapi pertanyaan Azwar tersebut. Keesokan harinya Azwar menepati janjinya untuk sms Nanda, saat itu nanda senang sekali karena akhirnya cita-citanya untuk berkenlanalan dengan Azwar tercapai, dari situ mereka mulai PDKT’n. dan mulai tumbuh rasa cinta pada keduanya. Mereka saling mengungkapkan apa yang mereka rasakan. Namun keadaan tak seiringan dengan kenyataan yang mereka inginkan. Nanda dan Azwar ternyata sudah memiliki pasangan masing-masing.

Suatu ketika tepatnya pada tangga 05 2009 pada saat Echi ultah Nanda diundang untuk menghadiri acara ulang tahun Echi dirumah Yudi, disitu nanda dan Azwar bertemu kembali, mereka tidak seakrab disms, disana mereka jalan masing-masing, dan yang lebih konyolnya Azwar mengjak sms’n Nanda pada saat nanda berada tepat disampingnya, anak-anak yang lain aneh dengan tingkah laku nanda dan Azwar yang asyik sendiri dengan HPnya,

Anak-anak mulai curiga, ternyata kecurigaan mereka berbuah hasil yakni “Azwar dan Nanda saling sms’n” , anak-anak tertawa melihat tingkahy laku Nanda dan Azwar, disitu yudi mengajak anak-anak untuk pergi ke Lembang, Nanda berniat untuk pulang karena kalua pergi ia tidak tahu harus dengan siapa tetapi pas nanda maminta izin untuk pulang Azwar melarangnya.

“Kenapa Nanda pulang ?” tanya Azwar.

“Enga ah, pengen pulang aja,” jawab Nanda.

“Jangan atuh, nanti kalau Nanda pulang Azwar sama siapa pergi ke Lembangnya?” tanya Azwar kembali.

“Sama yang lain aja, yang mua,” balas nanda

“Tapi Azwar maunya sama Nanda,” tegas Azwar,

Melihat Azwar begitu nanda tidak bias menolaknya karena sebenranya ia pun ingin pergi bersama Azwar, akhirnya Azwar pergi bersama Nanda. Nanda terlihat sangat senang sekali pergi bersama Azwar. Seharian mereka lalui bersama dengan penuh peristiwa yang berkesan. Malam pun tiba waktunya mereka mengakhiri acaranya, Nanda diantarkan pulang oleh Azwar .

Semenjak saat itu mereka tidak pernah lagi bertemu ditambah Echi dan Yudi sudah tidak akur lagi, semakin sulit untuk mereka bertemu, karena Nanda dilarang untuk bertemu lagi dengan Yudi dan Azwar. Setahun berlalu mereka sudah tidak lagi sms’n apa lagi bertemu, Nanda berfikir mungkin pertemuan yang kemarin adalah pertemuan terakhir bagi nanda dan Azwar. Tapi ternyata kenyataan berkata lain mereka dipertemukan kembali pada tanggal 4 April 2010, pertemuan mereka sungguh tidak disengaja mereka bertemu saat Nanda sedang main ke JOKEP bersama temannya, disana nanda senang sekali bisa bertemu dengan Azwar lagi, mereka ngobrol cukup lama, sampai-sampai tidak terasa hari mulai gelap, terpaksa mereka mengakhiri pembicaran mereka.

Sesampainya dirumah nanda mendapatkan sms dari Azwar yang isinya “Dari dulu sampai sekarang Azwar sayang banger sama Nanda, tapi kenapa kita engga pernah dipersatukan, Azwar pengen sekali menjadi teman dekat yang selalu ada disaat vanny sedih maupun senang, Azwar minta vannya datang hari minggu depan ke JOKEP kallu vanny bias nerima Azwar jadi pacar Nanda,”. Disitu Nanda bingung harus bagaimana karena status dia tidak lajang, dengan terpaksa nanda pun menolak kembali permintaan Azwar, permintaan ini bukan yang pertama kalimnya, permintaan ini adalah permintaan yang kesekian kalinya.

Azwar sangat kecewa pada Nanda mengapa selalu begini terus, namun dalam hati Azwar, Azwar salut kepada Nanda, walupun Azwar tahu Nanda sebernanya juga sama suka pada Azwar , Nanda tidak berbohong kalau dia sudah ada yang punya, itulah yang membuat Azwar sangat suka pada Nanda, karena baru Nandalah wanita yang azwar kenal seperti itu,

Pada tanggal 18 April 2010, Nanda diundang oleh Yudi keacara pernikahan kakanya, Nanda tidak bias menolaknya karena nanda sudah menganggap Yudi sebagai kakanya sendiri, Nanda datang dengan penuh tanda tanya, apakan Azwar sekarang sudah memiliki pacar?. Nandapun datang keacara pernikahan, disana ia bertemu dengan Azwar, azwar terlihat tidak sedikitpun merasa dendam pada Nanda, malahan Azwar senang sekali dengan kedatangan Nanda.

Saat itu ada seorang wanita menghampiri Azwar, Nanda terkejut karena takut pacarnya Azwar, namun perasaan nanda ternyata salah Azwar malah memperkenalkan nanda sebagai pacarnya pada wanita tersebut, semua orang yang ingin berkenlana denga Nanda pasti Azwar berkata “Nanda pacar aku” hari itu merupaka hari yang paling bahagia untuk Nanda dan Azwar. Baru saat ini mereka bersama seharian kemanh-mana, Azwar sudah tidak malu-malu lagi bertemu dengan Azwar, mereka beli ice cream bareng, foto-foto’n bareng, dengerin lagu bareng, makan bareeng, sholat bareng, pokonya hari itu semua kegiatan mereka lalui bersama.

Adzan maghribun berkumandang, Nanda segera meminta ijin untuk pulang namun kata Azwar “Jangan dulu pulang, tunggu motor Azwar dulu, nanti sama Azwar dianterin pulang, tunggu sebentar” Nanda pun mengikuti permintaan Azwar, Azwar bertanya pada Nanda,

“Nan sekarang udah punya pacar belum?” tanya azwar

“Memang kenapa?” balas Nanda.

“Gimana mau engga jadi pacar Azwar?” tanya Azwar kembali

Sebelum nanda menjawab pertanyaan azwar tersebut , Nanda melihat 2 orang wanita menghampiri rumah Yudi, disitu muka Azwar terlihat gelisah, Nanda aneh melihat Azwar yang uring-uringan, disinilah terungkap “sepintar-pintarnya tupai melompat pasti akan jatuh juga” bahwa azwar sebenarnya sudah memiliki pacar. Disitu Nanda kaget dia gak tahu apa yang harus dilakukan, disitu Nanda terlihat kesal, ia tak kuasa menahn air matanya, akhirnya air matanya jatuh membasahi bumi ini. Semua teman-temannya menghampiri Nanda dan meminta Nanda menerima kenyataan pahit ini. Sungguh tidak disangka, pintar sekali azwar memainkan perannya, Azwar berfikir bahwa aktingnya tersebit berjalan mulus tapi apa nyatany, semua kebongkar kebusukan Azwar selama ini. Nanda pulang pamit pada semuanya kecuali AZWAR, lelaki yang sekarang dia benci dan dia bertekad tidak akan pernah lagi mengenal lelaki yang bernama lengkap “RANGGA AZWAR WIJAN’AN”. Sesampainya dirumah Azwar langsung meminta maaf pada Nanda, nanda tidak menghiraukannya, Azwar berkata pada Nanda “Aku begini karena aku tidak mau kamu jadi benci sama aku kalua kamu tau siapa aku yang sebenarnya, aku sayang sama kamu, aku engga mau kamu jadi berubah sikapnya sam aku, aku mohon minta maaf atas tinggkah lakuku ini, aku mohon dengan sangat maafkan aku”, dengan lantangnya Nanda menjawab “hanya orang bodohlah yang mau jatuh kelubang yang sama, sayang aku bukan orang bodoh itu”.

1 komentar:

HappyBoyz_Royz mengatakan...

cerpen yang bagus..
namun konflik yang ditampilkan kurang begitu jelas..
tingkatkan lagi !!!

Posting Komentar