Sabtu, 15 Mei 2010

Pengalaman Tercihuy (Resa Ramdiansyah X-2)

“Jeevas!!!!!!ayo cepat bangun!!!...”, teriak ibuku. Itulah kata kata setiap pagi yang ku dengar, karena aku sering bangun telat. “Ya bu!!sebentar lagi”, jawabku. Langsung aku pergi mengambil handuk dan ke kamar mandi. Hari sabtu, ya hari dimana aku harus menjalani rutinitas ku. Paginya aku sekolah, lalu setelah itu aku pergi ke basecamp tempat geng motorku berkumpul. Aku memang sengaja menyembunyikan hal ini dari orang tuaku karena orang tua ku akan marah bila mengetahui ini.
Saat di sekolah, teman-teman segengku bertanya, “ Hari ini kita jalan kan?”. “Ya”, jawabku. Ya maklum lah mereka bertanya seperti itu padaku karena aku memang telah diberi kepercayaan untuk menjadi kordinator di sekolah ku oleh ketua geng tersebut. Di sekolah ku sedang ramai dengan yang namanya geng (maklum karena geng ga jelas emang banyak). Lalu teman-teman segengku bertanya “Wah L kayanya ada anak geng....(L = nama panggilanku), kita basmi jangan??”. “Yang mana sih orangnya?”, sahutku. “Tuh Mr. Z (disamarkan), sekarang lagi ada di kantin dia”,,,, “Ya sudah nanti kalau udah pulang sekolah bawa dia ke tempat biasa, OK?”,,,, “Sip sip”, jawab mereka. Bel pulang pun berbunyi, segera lah aku pergi ke tempat yang sudah di janjikan tadi. Ternyata teman-teman ku sudah berkumpul bersama Mr. Z, tak banyak lama mereka langsung mengintrogerasi si Mr. Z. Pada awalnya si Mr. Z tidak mengaku tapi setelah sekian lama dia mengaku juga. “Lu anak geng .... ni ya?”, tanya temenku, “Ga gan”, jawabnya,, “Ahh, bohong ya lu?”,,, “Serius bang”,, “ Yang bener?”,, “Iiiiiiyaa gan”. Tak lama temenku langsung memukul nya, dan temen temenku yang lain ikutan. Aku pun ikut memukulinya. Mr.Z pun bonyok dan di penuhi darah. Itulah salah satu pekerjaan kami yaitu, memukuli anggota atau ga ketua geng lain yang “PORENGES” (kata bahasa sunda saya ga tahu bahasa Indonesianya apa,,,hehehe).
Malam pun tiba, kami semua sudah mempersiapkan motor dan semuanya. Teman-teman dan aku pun siap berangkat, pada saat di perjalanan kami bertemu dengan beberapa anggota geng .... Tanpa basa-basi temanku langsung mengeluarkan sebuah samurai dan yang satu lagi mengeluarkan kapak. Habislah mereka sudah, kami tinggalkan mereka dan kami pun melanjutkan perjalanan. Sesaat sampai di tempat biasa kami nonkrong, datanglah beberapa anggota geng yang sama namun berbeda sekolah. Memang geng ...... itu cukup terkenal, maka banyak orang yang bergabung dengan geng tersebut. Pukul 03.00 dini hari tiba, kami semua bubar pulang ke rumah masing-masing. Namun saat di perjalanan kami bertemu dengan 1 sepeda motor dengan yang mengendarainya memakai jaket dengan corak bendera gengnya. “Wew, berani amat dia pake tu jaket di wilayah kita”, sahut temanku. Aku pun segera menyusulnya dan meminggirkannya, “Heh, sia anak siapa berani berani nya pake tu jaket di wilayah sini?”, tanyaku. “Terserah aing yang pake aing kenapa lu yang nyolot?”, dengan nada yang aneh. Karena dia mungkin sudah meminum-minuman keras, lalu dia mabuk. Tak banyak omong, temanku langsung membawanya ke sungai yang besar dan melemparnya (kasian tuh orang, wkwkkwkw). Keesokan harinya, aku mendapat berita kalau teman kami yang sudah putus sekolah terbunuh. Kami semua pun kaget, tapi salah satu dari kami langsung menebak siapa pelakunya. Ya dia adalah salah satu orang yang kami keroyok pada waktu itu, kami pun langsung mencarinya tanpa segan-segan temanku pun langsung membawanya ke tempat yang kosong dan melakukan sparring (sparring yaitu pertarungan 1 lawan 1). Setelah 1 jam mereka yang berkelahi akhirnya dari pihak kami menang, musuh kami terbunuh seketika setelah diberi pukulan yang sangat keras. Ya wajarlah lah temanku itu tubuhnya besar dan berotot, hahahaha.
1 minggu berlalu, tak ada berita tentang terbunuh nya teman kami atau apalah semacamnya. Tapi aku kaget ketika melihat seorang perempuan melewat di hadapanku. Seketika jantungku berdebar dan aku pun terpesona melihatnya. Di dalam hatiku aku ingin tau siapa namanya, tapi aku harus bersabar mungkin belum waktunya toh satu SMA ini, pasti gampang untuk mencarinya. Keesokan harinya aku bertemu ladi dengan perempuan itu, ga pake lama aku langsung mengajak berkenalan dengannya, “Hei, boleh kenalan ga?namaku Jeevas tapi biasa dipanggil L, kalo kamu?”, seruku. “Boleh, namaku May cukup panggil May saja”, jawabnya. Lalu aku meminta nomor Hpnya, 2 minggu setelah kejadian itu aku sering sms an dan telpon-telponan dengannya. Lalu 1 minggu setelahnya aku resmi menjadi pacarnya, aku berusaha untuk menutup-nutupi bahwa aku adalah seorang anak gangster. Tapi tak lama setelah itu dia tahu kalau aku seorang gangster karena dia melihat coretan-coretan di dinding. Yang diatas adalah nama gengnya dan dibawah nama tersebut ada nama anggota-anggotanya. Mungkin karena aku ceroboh, aku menuliskan L di dinding (bodohnya diriku...Lebay...hahaha). Lalu May bertanya kepadaku, dia menanyakan kalau aku anak gangster bukan. Dengan gugup aku menjawab, “Iiiiya May.”. Lalu dia menjawab, “Aku tak peduli mau kau anak gangster, anak raja atau anak apapun, aku tak peduli yang penting kau mencintaiku dan aku mencintaimu” (so sweet nya kata kata urang?hahaha). Langsung aku memeluknya dan berkata, “Terima kasih May, You are my lovely girl” (wew naha urang jadi Lebay kieu?ahahaha).
Malamnya, ada sms dari temanku, “L, cepet ke basecamp anak anak geng..... mau nyerang kita”. Aku pun langsung membawa samurai dan meletakkannya di punggungku. Setelah berada disana aku dan teman-temanku yang lain sudah siap untuk bertempur senjata-senjata tajam sudah siap ditangan kami. Tak lama setelah itu terdengar suara motor, yang dapat aku lihat ada 50 motor, tapi pasukan kami tak kalah banyak. Tak banyak lama kami langsung menyerang mereka, darah bercipratan dimana dimana. Pertarungan sengit pun terjadi antara aku dan bos mereka, tapi dia malah kabur karena sudah terluka cukup parah. Tak ada yang tersisa dari pasukan mereka. SEMUANYA TERBUNUH. Tapi dari pihak kami pun cukup banyak yang terluka berat.
4 hari setelah kejadian itu, aku menerima sms saat aku sudah pulang sekolah, “Datang ke gedung bekas sepatu pukul 7 malam ini yang berada 5 km dari rumahmu, kini saya telah menyandra ibumu dan pacarmu, pilih salah satu dari mereka!! dan ingat jangan membawa satu orang pun cukup kau saja bila dilanggar akan kubunuh mereka berdua!”. Setelah menerima sms itu aku langsung menelpon ibuku namun mailbox, menelpon pacarku pun sama. Aku menjadi bingung, lalu aku menyuruh anak anak gengku untuk berkumpul. Tak terasa pukul 7 pun tiba, kami langsung berangkat ke tempat tujuan namun 1 km dari gedung itu aku menyuruh teman-temanku untuk berhenti dan menjaga ku cukup dari sini saja. “Bila nanti 20 menit kedepan aku tidak kembali kesini lagi, cepat pergi ke gedung itu,ok?!”, seruku. “Sippppppp”, jawab mereka. Lalu aku masuk ke gedung itu sendirian. Setelah masuk, aku langsung mencari tempat ibuku dan pacarku disekap tapi dengan tiba-tiba datang lah seseorang dengan membawa 2 orang wanita. Ya dugaanku selama ini tepat ternyata lelaki itu adalah bos yang waktu itu berkelahi denganku dan 2 wanita itu adalah ibuku dan pacarku. Mereka berdua berteriak minta tolong, karena dia mengikat mereka dengan tali yang apabila tali itu ditarik maka mereka pun akan mati karena tali tersebut ada di leher mereka, setelah itu dia menawarkan mana yang akan ku tolong ibuku atau pacarku. Aku sangat bingung untuk memilihnya, lalu aku pun berkata aku tidak memilih siapa pun. “Aku memilih kau untuk menjadi lawanku sekarang, brengsek”. Ternyata dia sudah mempersiapkan semua ini. “Baik aku akan menjadi lawanmu tapi pikirkan baik-baik apa yang akan terjadi nanti!”, kata dia. Aku hanya terdiam saja, lalu dengan tiba-tiba ada api didalam gedung itu. “Apa dia membakar gedung ini?shit!!!!”, pikir ku. Lalu aku melihat ibu dan pacarku, ibuku tergeletak pingsan. Tapi dibelakangku musuh sudah siap memukul, aku pun menghindarinya. Dengan terpaksa aku harus berkelahi denganya. Ternyata pertarungan ini sangat sengit, kami saling menyerang tapi tak ada satupun yang kena. Aku pun mengambil kayu yang ada di depanku dan memukulnya. “Bukkk”, suara kayu itu. Aku memukulnya, dia pun tergeletak. Kobaran api makin membesar, aku berlari ke arah mereka berdua dan melepaskan tali di masing-masing leher mereka tapi ibuku tidak sadar dia pingsan. Aku menyuruh pacarku May untuk berlari dan meminta bantuan tapi api makin membesar dan kami sulit mencari jalan keluar karena api berada dimana-mana. Namun 20 menit berlalu, aku melihat dari sebuah kaca teman-temanku datang. Tiba lah mereka, mereka melihatku sekarang tapi sangat sulit untuk mencari jalan keluar. Lalu aku menyuruh lompat dari kaca tersebut karena di bawah teman-temanku sudah siap untuk menangkapnya. Tapi pada saat aku hendak melompat ada yang menarik bajuku dan akupun langsung terjatuh yang sambil menggendong ibuku.“Hei, L pengecut datang kemari aku akan membunuhmu sekarang!”. Ternyata dia bangun lagi, dan sekarang mengajak aku duel dengannya sampai mati. “Tapi bagaimana dengan ibuku? Beliau pingsan.?”, pikirku. Lalu aku mencoba untuk meraih ke jendela yang tadi tapi sebelumnya aku harus memukulnya sampai tergeletak dahulu. Aku pun terus menghindar, dan pada saat ada celah, aku langsung memukulnya. “Brukkk”, dia pun terjatuh lalu. Dengan kesempatan ini aku langsung membawa ibuku dan siap melemparkannya ke bawah dan aku pun berteriak “Ibuku pingsan segera bawa dia ke rumah sakit”. “Aku harus membunuhnya terlebih dahulu agar dia tidak mengganggu lagi”. “L, kau mau kemana?”, tanya temanku yang di bawah. Aku tidak menjawabnya, dan aku pun langsung menghampiri musuhku. Shit, ternyata dia hanya menipuku dia hanya berpura-pura terbaring dan langsung memukulku. Aku tidak bisa berbuat apa-apa, tapi dengan tenaga yang masih ada sebisa mungkin aku melawannya. 30 menit berlalu, kami sudah merasa kecapean dan api pun makin membesar, aku pun sulit untuk bernapas. Dia terus menyerangku, sesekali aku menyerangnya. Keadaan semakin sulit tapi untungnya ada sebuah kayu, dia pikir aku akan memukul nya dengan kayu tapi tidak aku hanya akan melemparnya untuk mengalihkan perhatiaanya dan menendang balik. Ternyata rencanaku berhasil, dia terkecoh dan jatuh. Lalu aku mengangkatnya dan melemparnya ke kobaran api, dia pun terbakar. Aku langsung mencari jalan keluar, dengan mata yang berkunang-kunang aku tidak menyerah jalan keluar. Kobaran api makin membesar dan aku melihat ada banyak drum di ruangan tertutup minyak tanah mungkin dalam waktu 5 menit akan meledak. Untungnya, ada 1 jendela aku pun langsung meloncat ke arah jendela itu dan hokinya lagi disana ada teman-temanku yang sudah siap menolongku. “Cepat pergi dari sini, gedung ini sebentar lagi meledak”, teriak ku. Akhirnya kami pergi dari sana dan saat itu juga gedung itu meledak. “DUARRRR”, terdengar suara gedung itu meledak.
Kini aku berada di rumah sakit dimana ibuku dirawat. Setelah siuman, ibuku berkata “Kamu memang hebat anakku”. Dan pacarku bilang “You are my hero”. (hahaha kok terakhirnya jadi lebay gini??haha..).



Resa Ramdiansyah
X-2
Note : Maaf kalo ada kata- kata yang aneh, maaf kalo cerpennya ga jelas...(hehehehe)....Maaf Pa Roy Cerpennya ga jelas,,,wkwkwk,,,salam damai....^_^

1 komentar:

HappyBoyz_Royz mengatakan...

bener-benar cerpen yang sangat tidak jelas !!!
haha..
teu ketang..
gudgud..
cerpen yang penuh dengan imajinasi,
tingkatkan lagi kemampuan menulismu !!!

Posting Komentar