Jumat, 30 April 2010

Mencari dan Menemukan (Putty Surya Andini X-2)

“Hoooam...”

Pukul 05.00 aku terbangun dari tidurku, segera bergegas untuk beribadah dan siap-siap pergi kesekolah.

Ya.. sekolahku tercinta! Dimana aku menghabiskan sebagian waktuku disini untuk menemukan hal-hal baru dan menikmati masa remajaku. Katanya sih ini salah satu SMA favorit yang ada di daerah Bandung.

Hari demi hari ku jalani seperti biasanya. Bangun pagi, sekolah, dan lain-lain. Terkadang aku merasa bosan menjalani semua aktivitas yang rutin aku kerjakan setiap harinya. Aku ingin menemukan suatu hal yang baru, sesuatu yang sampai saat ini belum aku dapatkan, atau apapun itu.

Ya.. yang aku maksud adalah CINTA. Walaupun aku sudah mulai berpacaran sejak aku masih duduk di bangku SMP, tetapi aku masih belum bisa menemukan arti sesungguhnya. Aku terus mencari, mencari, dan mencari, namun hasilnya nol.

Banyak temanku yang bilang cinta itu menyenangkan, cinta itu bisa merubah segalanya. Tapi ada juga yang bilang kalau cinta itu menyakitkan, bagaikan ditusuk oleh ribuan pedang..(Hhaha.. cukup berlebihan juga memang.)

Aku sampai bingung mana yang benar...?!

Rata-rata aku jalani dengan santai saja. Ya.. jaga-jaga aja biar aku nggak kejebak dalam cinta.

Hehhe...

Oh iya, aku sampai lupa memperkenalkan diriku.. Perkenalkan namaku Priska Sinaya Ardillah. Biasa di panggil Ika. Umurku genap 16 tahun, tapi nanti 6 bulan lagi. Hehehehee..

Sama seperti remaja yang lainnya aku masih selalu ingin coba-coba tentang ini itu. Ya.. itung-itung nambah pengalamanlah..

...

Awal aku masuk SMA aku berfikir untuk melupakan semua tentang CINTA, karena saat aku berada dipenghujung akhir mencari ilmu di SMP aku pernah merasakan pahitnya cinta. Ya.. benar yang dikatakan temanku sebelumnya ‘bagaikan ditusuk oleh ribuan pedang’ walaupun awalnya aku mengatakan agak berlebihan, namun itulah yang kurasakan.

Namun semua hal itu menghilang begitu saja saat aku mulai memperhatikan seseorang yang bernama Alvin, seorang pria yang selalu duduk dibangku paling pojok dikelasku. Kesan pada awalnya sih biasa saja, tetapi karena aku tanpa sengaja sering melihatnya lama-lama ada kesan yang berbeda,’dia lucu !!’ pikirku. Tapi pertamanya tak ada sedikitpun kesan yang lain, selain menganggapnya seorang laki-laki yang lucu. Istilah jaman sekarang sih cuma ‘ngeceng’. Karena cuma ngeceng itu pula aku jadi nggak begitu peduli sama dia. Namun aku sedikit berbeda dengan teman-temanku yang lain, biasanya kalo teman-temanku lagi pada ngecengin seseorang sih mereka nggak ada hentinya membicarakan tentang cwo itu, hampir tiap waktu mereka nyeritain ataupun nyebut nama cwo itu . hufft.. aku aja sampai capek dengernya.

...

‘Teng..Teng..Teng..’ bel tanda istirahat berbunyi. Akupun segera meninggalkan ruang kelasku untuk mengisi perutku.

Saat dikantin sahabatku Intan mengajakku untuk ngumpul-ngumpul bareng Aulia sewaktu pulang sekolah nanti, katanya sih dia pingin curhat sesuatu sama aku dan Aul.

“Hei ka..!!” terdengar suara seorang cwo yang memanggilku dari belakang.

“Eh,Hei Fer..!! Gimana sama kelasnya yang baru??Cie... hebatlah masuk kelas unggulan no.1.” tanyaku pada Fery yang merupakan salah satu dari sahabatku juga.

“Ya.. lumayanlah seru.

Hahaa.. ah kamu ini biasa aja kali nggak usah memujiku seperti itu.”

“Hehe.. biarin atuh Fer. Eh kan kelas kita tetanggaan nih.. jangan sombong ya.. awas lho..!!”

“Iya-iya tenang aja lagi aku mah nggak bakalan lupa sama kamu. Kamu juga jangan sombong ya..!!”

“iyalah urusan itu mah gampang diatur.hehhe”

...

Sepulang sekolah aku menemui Intan dan Aulia didepan kelas.

“Hei, tan,ul. Maaf ya menunggu lama.”

“iya kok nggak apa-apa, nyantai aja. Oh iya ka, Intan punya kabar gembira lho..”

“Oh ya??! Apaan tuh?? cerita-cerita donk tan.!! Pintaku sambil tersenyum-senyum.

“Uhm.. aku baru jadian sama kang Angga!” jawab Intan dengan girangnya

“Wah.. selamat ya.. aku ikut seneng juga. Moga langgeng ya.!!”

“Iya..makasih ya..”

Dan disana kita bertiga terus bercerita tentang teman-teman dan kelas baru kita masing-masing. Sampai-sampai kita lupa akan waktu kalau ini tuh sudah sore. Kemudian kami bertiga bergegas untuk pulang.

...

Keesokan harinya....

‘Hoaaam...bosan!!’ kataku saat pelajaran geografi berlangsung. Aku menunggu-nunggu kapan bel pulang akan berbunyi?? Karena aku sudah ngantuk banget.

15 menit kemudian bel yang kutunggu-tunggu berbunyi..’Akhirnya...’kataku dengan sedikit bersemangat. Saat aku hendak pulang tanpa sengaja aku berdiri tepat di tengah-tengah pintu kelas. Tanpa ku sadari Alvin masuk dan menggeser badanku karena mungkin menghalangi jalannya. Salah satu temanku yang bernama Ulfa langsung mengejekku dengan genitnya dan menyebarkan kalau aku jadian sama dia. Padahal itu semua NGGAK BENER!! Huu.. dasaar Ulfa! Gak bisa diem apa tuh mulut.. nyebar-nyebarin gosip yang gak jelas kayak gitu. Disana aku meronta-ronta bilang “NGGAK SUKA IH..KALIAN MAH JAHAT AH.. GAK SUKA POKOKNYA NGGAK SUKA TITIK”

“hahahaa.. ah ngaku aja atuh ka! Gak apa-apa lagi..”

“AH GAK TAU AH.. DIBILANG GAK SUKA YA GAK SUKA”

Untungnya itu semua tak berlangsung lama.

Gosipnya nggak jadi beredar. Aku tuh paling nggak suka digosipin apalagi yang nggak bener kenyataannya.

Sesampainya di rumah, ntah mengapa aku jadi terbayang-bayang akan sosoknya.. Kenapa?? Pikirku. Ahh.. sudahlah nggak usah mikirin dia lagi.. harus fokus sama pelajaran untuk meraih cita-citaku menjadi seorang dokter hewan. Semangat...!!

...

Kali ini aku merasakan sesuatu yang berbeda terhadap diriku. Sesuatu yang pasti dirasakan oleh setiap orang, dan juga pernah aku rasakan sebelumnya.SUKA?? Haah.. nggaklah!! aku udah pernah bilang sebelumnya kalau aku nggak suka sama dia.

Tapi rasa ini kian lama kian memuncak. Saat aku menceritakan hal ini pada Fery, dia bilang kalau aku memang menyukai Alvin. Aku sempat terkejut sejenak saat Fery menyimpulkan hal itu. Namun akhirnya aku sadar bahwa aku tidak boleh lagi memungkiri semua ini. Mungkin inilah yang kurasakan padanya. Apa ini akibat omonganku waktu itu?? Ahh.. tidaaak...

Saat itu aku jadi sering curhat tentang Alvin pada Fery. Tentang perasaan, tentang kelakuannya Alvin, dan segalanya. Saat itu pula aku dan Alvin menjadi dekat dan saling mengenal satu sama lain melalui pesan singkat lewat handphone.

Beberapa bulan kemudian...

Aku dan Alvin berpacaran. Waaaa.... hati aku bener-bener senang waktu itu. Gak nyangka aja Alvin punya perasaan yang sama terhadap aku.

Baru beberapa minggu pacaran aja aku dan Alvin sudah mempunyai beberapa konflik. Yang pertama masalah cemburu.. ya wajar aja sih, tapi kalau dipikir-pikir terlalu berlebihan dia cemburu sama aku. Padahal itu semua sama sekali nggak ada benernya sedikitpun!! Kemudian muncul masalah-masalah lagi. Dan akulah yang selalu menjadi pokok permasalahannya. Tapi lagi-lagi semua itu nggak bener, lagi-lagi semua itu salah paham.

Satu bulan ... dua bulan telah aku lewati bersamanya. Namun belum terlihat sesuatu yang berbeda seperti sebelumnya. Sampai akhirnya rasa sayang aku pada Alvin semakin berkurang, ntah mengapa hal ini bisa terjadi. Mungkin karena selama dua bulan itu aku merasakan nggak enaknya terus-terus disalahkan. Namun selama dua bulan itu pula aku bertahan, apalagi alasannya kalau aku masih sayang dia.

Tapi disaat perasaan aku mulai berubah, sikap Alvinpun berubah. Berubah menjadi lebih perhatian, lebih sayang, dan segalanya yang aku tunggu-tunggu sejak dulu. Tapi kenapa harus sekarang??? Kenapa gak dari dulu ?? ya aku tau mungkin perubahan itu membutuhkan beberapa proses, aku bisa pahami itu. Namun sayangnya ku pikir dia terlambat. Andaikan dia bisa mengembalikan kembali rasa yang tlah hilang itu.

Sampai akhirnya hari yang paling burukpun datang. Saat itu Alvin memanggilku untuk membicarakan sesuatu.

“ka, sebenarnya kamu kenapa? Kok kamu jadi berubah gini??”

Tapi aku hanya diam terpaku dan tak menjawab pertanyaannya. Jujur saat itu aku gak tau mesti gimana lagi. Namun Alvin terus mengajakku berbicara, tetapi sikapku masih sama ‘diam tanpa kata’. Sebenarnya aku mau bilang kalau perasaanku padanya sdaah tak sebesar yang dulu lagi, tapi aku takut membuatnya sedih.

Aku nggak bisa terus-terus kayak gini. Aku harus bertindak.

“Vin, sebenarnya perasaan aku ke kamu tuh udah berkurang nggak sama kayak dulu lagi. Nggak apa-apakan kalau kita jadi temen aja. Gak apa-apa kan vin??” kataku dengan hati-hati karena takut salah ucap.

“nah gitu donk.. kan jadinya bisa jadi temen dan bukan jadi musuh.. ya udah gak apa-apa kok” kata Alvin sambil mengulurkan tangannya padaku.

...

Di hari pertama setelah kejadian itu aku masih bersikap biasa. Begitupun hari berikutnya. “ka, memang awalnya seperti itu, tapi coba liat kalau udah satu minggu. Pasti ada yang beda. Ya kamu jangan nyesel aja yaa..!!” ucap Fery menasihatiku.

“makasih ya Fer, mudah-mudahan aja aku bisa melupakan semua kenangan itu.”

Yang dibicarakan Ferypun ternyata benar adanya. Aku merasakan kehilangan. Saat itu aku nggak tau harus berbuat apa.

‘Apa aku masih suka sama dia?? Ah tidak, itu tidak boleh terjadi.’ Namun rasa yang tertinggal itu masih ada di benakku, belum lagi semua kenangan itu masih tersimpan di memori otakku. Ya allah tolong aku melupakan semua itu, walau ku tau aku tak bisa semudah itu melupakannya. ‘Ku tlah mencoba tuk hapus kenangan itu.. namun ku tak pernah bisa..’ itulah kata-kata yang selalu terbayang di pikiranku. Ternyata dari sinilah aku bisa menemukan semua jawaban dari tanda tanya besarku masalah CINTA. Walau aku sudah berulang kali merasakan berpacaran, namun yang kali ini berbeda. Inilah cinta... bukan hanya sekedar suka saja seperti yang ku rasakan sebelumnya.

Dari semua ini aku bisa menyipulkan bahwa :

1.cinta itu tak harus memiliki

2. walaupun dia bukan milikku lagi, tapi bukan berarti kita tak punya semangat hidup. Seperti yang sering aku dengar ‘aku tak bisa hidup tanpamu’ bagiku semua itu terlalu berlebiahan, bukan berarti hidup kita itu bergantung terhadap urusan yang seperti ini.

SAHABAT ATAU SAINGAN (Siti Fatimah X-2)

“kriingggg!!!”
Aku terbangun dari tidurku mendengar suara alarm yang aku simpan di samping tempat tidurku dan aku segera bersiap untuk pergi ke sekolah baruku.
Namaku Tita, lengkapnya Yustita Maharani. Saat ini umurku baru menginjak 15 tahun. Hari ini adalah hari pertamaku masuk ke sekolah baruku. Aku adalah siswa baru di salah satu SMA Negeri di Bandung, sebelumnya aku bersekolah di SMA Negeri di Jakarta. Karena pekerjaan ayahku di pindahkan ke daerah Bandung, mau tidak mau aku dan ibuku ikut pindah ke Bandung.
“selamat pagi anak-anak!” sapa bapak Waluyo selaku wali kelas X-2.
“hari ini kita kedatangan murid baru pindahan dari Jakarta,Tita!! Silahkan masuk” pak Waluyo mempersilahkan aku masuk kelas.
Dengan gugup aku masuk ke kelas tersebut dan mulai memperkenalkan diri.
“ selamat pagi, nama saya Yustita Maharani, tapi teman-teman bisa memanggil saya Tita saja. Saya harap saya bisa diterima dengan baik di kelas ini “ kataku saat perkenalan.
Hari itu sekolah berjalan dengan lancar,aku bisa dengan cepat akrab dengan teman-teman baruku di kelas. Sejak saat itu aku menjadi lebih dekat lagi dengan beberapa teman yang sampai sekarang aku anggap mereka adalah sahabat-sahabatku. Mereka adalah Dina, Yuniar, Rana dan Dita.
Setelah kurang lebih 2 minggu aku menjadi anggota baru di kelas X-2, sedikit banyak aku mulai mengerti dan memahami sifat dan watak anak-anak di kelasku, tapi tidak dengan seorang cowok di kelasku, namanya Adit. Dari pertama aku masuk kelas tersebut cowok ini sudah memperlihatkan sikapnya yang misterius. Seperti sering menyendiri dan terlihat tidak peduli dengan keadaan kelas. Sikapnya itulah yang membuatku sering memperhatikannya karena menurutku cowok seperti itu adalah cowok yang menarik dan penuh kejutan.
Setelah beberapa lama aku memperhatikannnya, ternyata Dina dan yang lainnya pun sering melihatku sedang memperhatikan Adit dan membuat mereka curiga. “heh Ta!!” tegur Dita saat aku sedang melamun di kelas. “aku lihat akhir-akhir ini kamu sering memperhatikan Adit, kamu suka sama dia ya?” sambil sedikit mengintrogasi aku. “kata siapa? Aku gak pernah merhatiin dia” jawabku sambil sedikit mengelak. “ aku juga sering loh liat kamu sampe terpesona merhatiin Adit” sambung Rana. “kayaknya kalian udah salah sangka deh,aku tuh gak pernah merhatiin dia lagi, cuman kadang aku heran dengan sikapnya yang sedikit misterius,menurutku” jelas aku. “dia sih bukannya misterius,tapi aneh!!” celetuk Yuniar saat dia baru datang. “jangan-jangan kamu udah mulai suka ya sama Adit??ngapain sih suka sama orang kaya dia,udah aneh kaya gak punya semangat hidup tau gak!!” kata Dina menyambung semua omongan anak-anak yang kain.
Sejak teman-temanku mengintrogasi dan mulai curiga dengan sikapku itu, aku mulai berfikir apa benar aku mulai suka sama Adit? Jujur aja setiap ngeliat dia tuh aku ngerasa seneng gimana gitu. Apalagi saat aku sedang memperhatikan Adit, tiba-tiba Adit liat aku terus dia senyum deh..huuuaaahh serasa melayang di senyumin Adit. Suatu hari Yuniar meminjam buku bahasa Inggris ku. Keesokaan harinya dia mengajaku ngobrol berdua saja. “ Ta, jujur deh,sebenernya kamu suka kan sama Adit?” Tanya niar “gak!aku gak suka sama Adit,aku kan udah pernah bilang sam kamu soal ini” jawabku sedikit marah. “tapi ini apa?” dia menyerahkan bukuku yang dia pinjam kemarin dan membuka halaman terakhirnya. Di buku itu tertulis “MUNGKIN AKU MEMANG MENYUKAINYA,ADITYA PRATAMA”. Astaga!! Aku lupa ! itu kan tulisan ku sebelum niar meminjam buku itu” ucapku dalam hati. Tulisan itu memang aku yang buat saat aku sedang memperhatikan Adit tapi aku tidak tahu kalo buku yang aku tulisi itu dalah buku yang dipinjam Yuniar. “Ta! Jawab dong!!kamu suka sama Adit” desak niar. “iya niar, sepertinya aku memang mulai menyukainya” sambil menunduk aku menjawab pertanyaan Yuniar. “ya ampun Ta!kenapa gak bilang dari dulu sih?tau gitu kan mungkin aku bisa bantuin kamu” kata Yuniar sambil memelukku. Sejak saat itu, merembet teman-teman ku yang lain mengetahui tentang perasaanku.
“hei tau gak!tadi malem Adit sms aku loh!” kata Dita pada keesokan harinya. “oya?sms apa?” tanyaku tanpa curiga. “ pertama sih memang aku yang sms dia duluan,karena aku mau nanyain tugas kelompoknya dia,eh malah jadi keterusan deh..hahaha!ternyata dia baik juga ya?lucu pula anaknya” sambung Dita yang terlihat sangat senang dan tak henti-hentinya muji-muji Adit “iya kan!apa aku bilang Adit itu gak seaneh yang kalian kira” kataku dengan tenang. Setelah satu minggu aku dengar Dita mulai sering sms Adit dan hubungan mereka pun semakin dekat.
Pada saat yang sama Adit dan aku juga lebih dekat dan memang sering berkomunikasi. Tapi suatu hari saat aku tidak sengaja mendengar sahabat-sahabat ku sedang ngobol di kantin sekolah, aku mendengar perkataan mereka yang membuat aku sangat terkejut,
“ eh ternyata bener ya si Dita ternyata memang suka sama Adit” kata Dina,
“ oya? Trus Tita tau kalo Dita juga suka sama Adit? Sambung niar.
Sakit hati. Itu kesan pertama yang ku rasakan saat aku mendengar ternyata di belakang ku Dita juga suka sama Adit,cowok yang dia tau sangat aku suka.
Sejak saat itu aku mulai tertutup pada teman-temanku tentang Adit, aku juga tidak pernah mengungkit masalah Dita dan Adit di depan teman-temanku.
hari ini hari senin, dimana aku akan menghadapi ujian akhir semester di sekolahku,seperti biasa aku datang ke sekolah dengan sikap seolah-olah aku tidak tau berita tentang Dita yang makin rajin mendekati Adit. Dita pun sama,dia tidak pernah sedikitmun mengungkit masalah ini.
Hari kedua UAS saat semua anak sedang belajar di luar kelas, belajar sebelum ujian di mulai, Adit tiba-tiba dateng dan memberikan sebuah buku pada Dita “ makasih ya ta,untung ada buku kamu” kata Adit, lalu dengan girangnya dia membawa buku itu dan pergi ke kelas dan langsung memberitahu Rana yang sedang ada di dalam kelas. Ternyata kemarin Dita sengaja meminjamkan bukunya pada Adit,karena dia tau Adit tidak punya buku paket biologi,sampai-sampai semalam Dita tidak belajar karena bukunya dipinjam Adit.
Saat ulangan selesai,aku bertanya pada sahabatku Yuniar.
"niar,apa benar akhir-akhir ini hubungan Adit dan Dita semakin dekat? dan apa benar Dita juga menyukai Adit?" tanyaku pada niar, tapi niar hanya menjawab dengan nada yang sedikit terdengar kasihan dan tidak enak.
"sebenarnya saat kamu mulai sering membicarakan Adit, Dita pun mulai menyukai Adit,soalnya Adit itu cowok yang dia cari selama ini,katanya " kata niar padaku.
" tapi Ta,kamu jangan pernah marah ya sama Dita" sambung niar padaku.
" aku ga pernah marah sama Dita, bahkan aku berencana untu mengalah buat dia" kataku dengan sedikit terisak.
" kamu serius Ta? apa tidak sebaiknya kamu ngomong dulu sama Dita?biar semuanya jelas!" Ucap niar.
"aku belum siap untuk kehilangan sahabat niar" kataku sambil lanjut pergi dan pulang.
Sejak saat itu aku telah memutuskan untuk berusaha melupakan seorang Aditya Pratama, walaupun sulit tapi aku berusaha karena aku percaya pepatah kalau CINTA ITU TAK HARUS SELALU MEMILIKI,terdengar agak lebay memang,tapi itulah yang aku lakukan. Sebenarnya saat itu aku sangat berharap sekali lakau Dita akan ngomong tentang perasaannya itu padaku,karena sampai aku memutuskan untuk melupakan Adit pun,Dita belum pernah sekalipun berbicara tentang Adit padaku,entah karena dia tidak enak atau memang dia memang ingin merahasiakan semuanya dari aku,aku tidak tahu.Selang beberapa hari,aku mendengar kalau Dita dan Adit jadian???apa itu benar??pertama aku tidak percaya akan secepat itu,tapi tenyata dugaan aku salah,mereka memang BERPACARAN.
Malamnya, Dita menelfonku.....
"Ta,maaf sebelumnya.....a...a...aku sudah jadian dengan Adit. Kamu gak marah kan?" katanya dengan nada bicara senang.
"oh,jadi kalian berdua udah jadian?selamat ya!aku ikut senang” dengan lemas dan sedikit tekejut,aku menutup telfon. Saat itu aku aku bingung harus berbuat apa,jujur aku kecewa dengan apa yang terjadi, tapi disisis lain aku senang melihat sahabatku bahagia. Malam itu aku habiskan dengan menangis yang alasannya aku juga tidak tahu,yang jelas aku kecewa malam itu.
Keesokan harinya aku datang ke sekolah dengan mata yang sembab karena menangis semalaman, saat aku sampai pintu kelas, sahabat-sahabatku langsung memelik dan mencoba menenangkanku. Walaupun aku mengatakan bahwa aku tidak apa-apa tapi memang benar aku tidak bisa menyembunyikan perasaan kecewaku pada sahabat-sahabatku.
Tapi dari kejadian itu aku belajar jika tidak semua yang kita inginkan itu bisa kita dapatkan sekalipun kita sangat ingin mendapatkannya. Kalau kita mau berusaha,pasti kita akan mendapatkan sesuatu yang lebih dari yang kita inginkan…….(so’ tua ya aku..hha)

Kamis, 15 April 2010

Bonbin Attack 2010

Ga kerasa banget klo sekarang kita uda di penghujung tahun ajaran.
Yupz, kelas XII mulai disibukan dengan UN, US, dan UPra.
Sedangkan kita......??
LIBURAN.......!!!

Untuk mengisi liburan US kemaren, tepatnya hari Rabu 7 April 2010, kita ngadain acara maen ke bonbin.
Entah kenapa Trydo ngasi nama "Attack Bonbin."
Tapi kita enakan nyebut "Bonbin Attack."

Event Invitation uda di kirim ke semua member di official group on facebook X-2.

well, kita langsung aja balik lagi ke hari itu....
cekidot...!!


Hari itu hari Rabu tanggal 7 april 2010.
Ya, hari yang biasanya penuh dengan tugas.
Namun hari ini kita libur, dan kebiasaan "baik" kita kembali dilakukan.
Tidak lain dan tidak bukan, kebiasaan itu adalah bangun siang. (lho,, koq yang kyk gtu dibilang baik??)
Akibat kebiasaan baik itu, jam keberangkatan pun tertunda lebih dari 1 jam.
Yahh, maklumlah kita kan orang Indonesia.
Ga rame klo ga ngaret.....
hehehehe.....

sebenarnya kita disuruh kumpul jam 8, tapi kenyataannya warga baru terkumpul jam 9.00 pagi.
(kasian yang dateng jam 8 kayak ane)
anyway, kita uda terkumpul semua...
Munculah 1 pertanyaan : "ANGKOTNYA MANA.....??"

Sialan, yang ngebooking angkotnya janjian jam 9.30...!!
Alhasil kita semua mesti nunggu setengah jam... (klo ane sii 1,5 jam berhubung dateng jam 8)

------30 menit kemudian--------

Akhirnya kendaraan mewah itu dateng juga.
Iya, kendaraan termewah sehingga orang-orang banyak yang pengen naik makhluk ini.

Ternyata, jumlah warga tidak sebanding dengan kapasitas angkot.
Damn......!! terpaksa sebagian naek motor...

okelah, kita tetep berangkat......!!


-------sekitar 45 menit kemudian-------

yess,, kita sampai di TKP.....!!
loket tiket pun menunggu didepan mata.....

setelah itu kita masuk ke kandang hewan raksasa itu....
seperti biasa, vanny yang menjabat jabatan panitia tour itu mengurus tiket.

kami pun sebagai pengunjung langsung mengantri dibelakang barisan anak TK.
karena kita uda SMA, kita juga nunjukin sikap tertib saat masuk objek wisata itu dengan baris dan berpakaian rapi.
tidak lupa diperiksa kuku...
hahahaha.....

(ngarang saeutik nyakk...)

well,, kita sekarang masuk ke kandang hewan raksasa ini..

para prajurit ini pun lalu menuju ke kandang monyet.
disana kita menghabiskan cukup banyak memori untuk berfoto ria.
yup, indahnya kebersamaan....!!

dan WISATAPUN DIMULAI.......!!
(prok...prok...prok.... suara pembaca bertepuk tangan)

-----------------------------------

Tidak terasa jam menunjukan pukul 1 siang.
kita beranjak meninggalkan bonbin..



2nd destination : KINGS

let's guys...........!!
si supir kemudian mengemudikan mobilnya.
seperti biasa, kita kena macet super edan dijalan Dago (Jl. Ir. H. Djuanda).
kita pun berasa di sauna dalam ruangan berukuran sekitar 1,5 x 5 meter tersebut.
maklumlah, kita naik angkot... (ga ada AC)

kita pun sempat berputar-putar ria disekitar jalan braga..
ahh,, sebelumnya kita janjian di braga, tapi ternyata jadinya di Kings.
terpaksalah kami berjalan dari jalan Naripan hingga jalan Dalem Kaum.

Yess.....!!
kita sampai di TKP.....!!

kita pun menunggu sekitar 1 jam lebih untuk mendapatkan tiket film yang akan mulai dijual tepat jam 3 sore.
kita beruntung mendapatkan antrian pertama dan berhak atas kursi-kursi A, B dan C..

lalu kita menunggu.....menunggu......dan menunggu hingga pintu masuk teater dibuka.
dan akhirnya pintu dibuka..
para jemaah ini lekas masuk keruangan itu..

lalu film pun dimulai dan kita seperti biasa membuat sedikit kegaduhan didalam.
hahahaha....
asik.....!!

teater itu berasa punya kita soalnya kita rombongan paling banyak saat itu..

dan akhirnya kita pulang sekitar pukul setengah 5 sore.


Eiiiiitttsss,, kisah seru belum usai....!!
mari kita simak lagi ceritanya....
sorry ya klo cape bacanya...
saya juga yang nulisnya cape.....
sebanding kan??

sebagian rombongan telah masuk ke angkot...
si supirpun telah menginjakkan kakinya ke gas.....

ehh ternyata ada beberapa orang yang ketinggalan.....
hahahahaha........

beruntung angkotnya ga terlalu jauh,, si angkot berhenti di jalan otista...
mereka pun menggunakan angkot lain menuju sana..
alhamdulillah mereka sampai dan kembali bergabung kedalam rombongan itu...

keceriaan hari ini pun harus berakhir disini....

THE END
fotonya upload nanti aja ya.....